ABSTRAKKapasitas produksi bahan bakar fosil semakin menurun. Salah satu solusi untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan diversifikasi energi. Mikroalga merupakan salah satu mikroorganisme yang berpotensi sebagai bahan bakar alternatif. Kultivasi mikroalga dalam skala besar menggunakan fotobioreaktor dengan aerasi gelembung mikro. Metode untuk menghasilkan gelembung mikro dapat menggunakan
fluid oscillator. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran gelembung terhadap proses fotosintesis
Synechococcus HS-9. Pembentukan gelembung menggunakan
fluid oscillator jenis
single loop dan
double loop. Karakteristik
fluid oscillator diperoleh berdasarkan data suara dan
computational fluid dynamics. Data ukuran gelembung diambil menggunakan kamera berkecepatan tinggi pada debit aliran 6 lpm, 9 lpm, 12 lpm, 15 lpm dan poros mikro dengan ukuran 10 μm. Hasil data tersebut diolah dengan menggunakan
image processing menggunakan aplikasi
imageJ. Data pertumbuhan
Synechococcus HS-9 diambil setiap hari pada debit 6 lpm dengan menggunakan
optical density spectrophotometer. Hasil Data suara menunjukkan bahwa frekuensi yang dihasilkan
single loop fluid oscillator lebih tinggi daripada
double loop fluid oscillator pada variasi debit yang sama. Diperoleh hasil bahwa ukuran gelembung menggunakan
single loop fluid oscillator lebih kecil daripada
double loop fluid oscillator. Ukuran gelembung terkecil diperoleh pada
single loop fluid oscillator dengan debit 6 lpm. gelembung yang lebih kecil berpengaruh terhadap pertumbuhan
Synechococcus HS-9. Semakin kecil ukuran gelembung pertumbuhan
Synechococcus semakin baik.
ABSTRACTThe capacity of fossil fuel production is decreasing from year to year. One solution to overcome this problem is energy diversification. Microalgae is one type of microorganism that has the potential as an alternative fuel. Large scale microalgae cultivation utilize photobioreactors with aeration of microbubbles. One method to produce microbubbles make use of fluid oscillator. The purpose of this study was to determine the effect of bubble size on the Synechococcus HS-9 photosynthesis process. Bubble formation utilizes a single loop fluid oscillator and double loop. Characteristics of fluid oscillators are based on sound data and computational fluid dynamics. Bubble size data is taken using a high-speed camera at 6 lpm, 9 lpm, 12 lpm, 15 lpm and 10 µm micro porous shafts.. The results of the data are processed through image processing using the imageJ application Synechococcus HS-9 growth data is taken daily at fluid flow 6 lpm by using optical density spectrophotometer. Sound data results show that the frequency of single loop fluid oscillators is higher than double loop fluid oscillator at the same variation of discharge. The results showed that the size of the bubble using a single loop fluid oscillator was smaller than the double loop fluid oscillator. The smallest bubble size is obtained in a single loop fluid oscillator with a 6 lpm air flow. The smaller bubble size affects the growth of Synechoccus HS-9. The smaller the size of the bubble the Synechococcus growth is getting better.