ABSTRAK Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sesuai peta jalan (roadmap) menuju
jaminan kesehatan semesta / Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019,
seluruh penduduk menjadi peserta Jaminan Kesehatan. Untuk itu Rumkital Dr.
Mintohardjo harus selalu memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu karena
jumlah pasien BPJS Kesehatan yang di rawat inap semakin meningkat setiap
tahunnya. Analisis biaya merupakan tindakan strategis yang sangat perlu dilakukan
karena saat ini rumah sakit telah menjadi suatu lembaga sosial-ekonomi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis biaya satuan tindakan bedah appendiktomi di kamar
operasi Rumkital Dr. Mintohardjo tahun 2017 dengan menghitung biaya langsung dan
tidak langsung. Penelitian ini merupakan operational research yang bersifat deskriptif,
melakukan analisis biaya satuan tindakan appendiktomi di kamar operasi tahun 2017.
Metode analisis yang digunakan adalah metode distribusi sederhana. Hasil penelitian
yaitu biaya investasi tindakan appendiktomi sebesar Rp 26.280.456,- atau 5,2% dari
biaya total tindakan appendiktomi. Biaya operasional merupakan biaya yang paling
besar dibandingkan dengan biaya investasi dan biaya pemeliharaan yaitu sebesar
Rp 420.142.348,- atau 83,7% dari biaya total tindakan appendiktomi dan biaya
pemeliharaan sebesar Rp 1.992.830,- atau 0,4%, Alokasi biaya unit penunjang untuk
tindakan appendiktomi sebesar Rp 52.313.904,- atau 10,4% dan alokasi biaya tidak
langsung lainnya sebesar Rp 1.430.090,- atau 0,3%. Total biaya tindakan
appendiktomi sebesar Rp 502.159.628,- Biaya satuan aktual tindakan appendiktomi
sebesar Rp 3.025.058,-. Cost Recovery Rate (CRR) sebesar 109,07%. Perhitungan
biaya satuan merupakan strategi awal dari setiap perhitungan tarif pelayanan.