Lung cancer is a devastating disease with a high incidence, mortality and morbidity rate, especially in developing countries. Conventional treatment with cytotoxic chemotherapy has some limitations attributed to chemoresistance and toxicity. Recent advances have shown that first generation Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI), Gefitinib and Erlotinib, and the newest available second generation Tyrosine Kinase Inhibitor (TKI), Afatinib, have the potential to be an option in the management of patients with epidermal growth factor receptor/ EGFR mutation positive advanced/ metastatic non-small cell lung cancer. Afatinib works by binding to EGFR irreversibly, thus inactivating the tyrosine kinase receptor. Some studies demostrated that Afatinib first-line may result in longer progression free survival (PFS) and better disease control, and as an alternative for patients who intolerance to Gefitinib or Erlotinib. In Indonesia, the era of National Health Insurance has been implemented and National Health Insurance has covered treatment for cancer, including first generation TKIs, Gefitinib dan erlotinib, for patients with EGFR mutation positive advanced/ metastatic non-small cell lung cancer at Cipto Mangunkusumo National Hospital. Afatinib, as one of the newest available second generation TKI, may be given free of charge too as an alternative if the National Health Insurance will be covered in the future. Further research is needed to know the efficacy and adverse effects that may occur in patients from developing countries.
Kanker paru merupakan penyakit yang merugikan di dunia dengan angka insidensi, mortalitas dan morbiditas yang tinggi khususnya di negara berkembang. Pengobatan konvensional menggunakan kemoterapi sitotoksik memiliki kelemahan seperti kemungkinan resistensi dan toksisitas dari obat. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa Tyrosine Kinase Inhibitor generasi pertama, Gefitinib dan Erlotinib dan Tyrosine Kinase Inhibitor generasi kedua terbaru, Afatinib, memiliki potensi untuk menjadi pilihan pengobatan kanker paru bukan sel kecil (non-small cell lung cancer) metastatik/ lanjut EGFR (Epidermal Growth Factor Receptor) mutasi positif. Obat ini bekerja melalui ikatan yang ireversibel pada EGFR sehingga dapat menginaktivasi reseptor tirosin kinase. Beberapa studi menunjukkan bahwa Afatinib lini pertama dapat memperlama masa bebas progresivitas penyakit dan kontrol terhadap penyakit, serta dapat menjadi alternatif bagi pasien yang intoleran terhadap Gefitinib dan erlotinib. Di Indonesia, era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah terlaksana dan JKN menanggung penuh pengobatan kanker, termasuk TKI generasi pertama, Gefitinib dan Erlotinib, terhadap pasien-pasien kanker paru bukan sel kecil EGFR mutasi positif di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo. Afatinib sebagai salah satu TKI generasi kedua terbaru, bisa juga diberikan sebagai alternatif apabila telah ditanggung JKN di masa datang. Akan tetapi, penilaian juga perlu dilakukan khususnya untuk mengetahui efektivitas dan efek samping yang dapat muncul pada pasien-pasien di negara-negara berkembang.