Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, diketahui bahwa terapi rivaroxabanmemiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan terapi kombinasi UFH warfarin untuk pengobatan trombosis vena dalam deep vein thrombosis/DVT . Akan tetapi,masih sedikit dokter di RS Kanker Dharmais yang memberikan terapi rivaroxabanuntuk pengobatan DVT. Penelitian evaluasi ekonomi parsial ini bertujuan untukmenganalisis efektivitas/outcome dan besarnya biaya yang dibutuhkan dari perspektifrumah sakit antara pemberian terapi rivaroxaban dan terapi kombinasi UFH warfarin untuk pengobatan DVT pada pasien kanker di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun2016 ndash; 2018. Karena keterbatasan jumlah pasien yang mendapatkan terapi rivaroxabanselama 3 ndash; 6 bulan, studi ini menganalisis biaya dan efektivitas/outcome dari pasienyang mendapatkan terapi selama 1 bulan. Efektivitas/outcome yang diukur adalahintermediate outcome, yang meliputi lama hari rawat, kesembuhan, dan kejadianperdarahan. Biaya dihitung berdasarkan biaya yang dibebankan kepada pasien charge ,yang meliputi biaya obat, pemeriksaan penunjang, tindakan, serta administrasi danakomodasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk efektivitas/outcome terapirivaroxaban, sebagian besar pasien tidak mendapatkan perawatan rawat inap, 40 pasien dinyatakan sembuh dari DVT, dan tidak ada pasien yang mengalami kejadianperdarahan. Rata-rata biaya terapi rivaroxaban hingga mencapai outcome yangdiharapkan adalah Rp 8.824.791,00. Untuk efektivitas/outcome terapi kombinasi UFH warfarin , sebagian besar pasien memiliki lama hari rawat antara 8 ndash; 14 hari, 46 pasien dinyatakan sembuh dari DVT, dan tidak ada pasien yang mengalami kejadianperdarahan. Rata-rata biaya terapi kombinasi UFH warfarin hingga mencapaioutcome yang diharapkan adalah Rp 13.201.698,00.
Based on previous studies, rivaroxaban therapy has several advantages compared tocombination therapy UFH warfarin for the treatment of deep vein thrombosis DVT . However, the use of rivaroxaban in Dharmais Cancer Hospital is still low. Thispartial economic evaluation study aims to analyze cost and consequence of rivaroxabantherapy and combination therapy UFH warfarin for DVT treatment in cancerpatients at the Dharmais Cancer Hospital during 2016 ndash 2018. Data collection was doneusing cohort retrospective and individual unit of analysis. Due to limited number ofpatient treated with rivaroxaban therapy within 3 6 months, we estimated the cost andconsequence related to patients who were successfully treated in one month. Theconsequence was the intermediate outcome, i.e length of stay, recovery, and theoccurrence of bleeding. The cost was calculated based on hospital perspective includingdrugs, laboratory tests, procedures, as well as the administrative and accommodationcosts. The results showed that patients with rivaroxaban therapy were not admitted toinpatient care, 40 of patients were recovered from DVT, and none of the patientsexperienced bleeding. The average cost of rivaroxaban therapy to reach the expectedoutcome was Rp 8,824,791.00. The study also showed that the outcome of combinationtherapy UFH warfarin were length of stay between 8 to 14 days, 46 of patientswere recovered from DVT, and none of the patients experienced bleeding. The averagecost of combination therapy UFH warfarin to reach the expected outcome was Rp13,201,698.00.