Sejak tahun 1974 Bank "B" mendapat tugas dari pemerintah Untuk menyediakan dana guna pembiayaan pembangunan perumahan di Indonesia. Dalam menjalankap. tugas tersebut Bank "B" mengeluarkan produk Kredit Pemilikan Rumah ( KPR) yang umumnya diperuntukkan bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Melalui . KPR ini Bank "B" berkembang dan mela ksanakan tugas /misinya dengan baik. Target pada setiap Pelita dapat dipenuhi, dan sampai dengan tahun 1991 telah dapat dibiayai pembangunan rumah sebanyak ± 700.000 unit melalui KPR Bank "B".
Dalam tahun-tahun terakhir ini terjadi perubahan ligkungan, terutama pada lingkungan perbankan & sektor perumanan, yang cukup mempengaruhi perkembangan kredit perumahan Bank: "B". Perubahan yang paling penting untuk di antisipasi adalah :
- Menurun dan semakin sulit nya dana murah dari pemerintah untuk Bank "B".
- Meningkatnya persaingan peroankan tidak hanya dalam pengumpulan dana, tetapi juga dalam hal pemberian kredit pe rumahan.
- Naiknya harga bahan-bahan. bangunan yang meningkatkan harga rumah , sementara itu daya beli masyarakat berkurang.
Selama ini dana dari pemerintah merupakan sumber kekuatan Bank "B" dalam menjalankan tugas/misinya untuk merealisir kredit-kredit perumahan. Dana: yang berupa Kredit Likwiditas Bank Indonesia (KLBI), Penyertaan Modal Pemerintah" (PMP), dan Dana Pinjaman dari Departemen Keuangan tersebut secara total memberikan kontribusi yang terbesar diantara seluruh komponen sumber dana Bank "B". Melalui dana-dana pemerintah ini, Bank "B" mampu memberikan KPR dengan tingkat bunga rendah sehingga daya saingnya cukup kuat. Tingkat bunga KPR yang rendah inipun merupakan alat subsidi pemerintah untuk golongan kurang mampu.