ABSTRAKPenelitian ini menguji pengaruh tingkat undervaluation dan ketersediaan kas
terhadap pelaksanaan kebijakan pembelian kembali saham dengan menggunakan
data perusahaan terbuka Indonesia pada tahun 2009 ? 2015. Berbeda dengan
penelitian sebelumnya, tingkat undervaluation pada penelitian ini diukur
berdasarkan residual dari regresi persamaan Ohlson (1995) yang dilakukan per
periode dan secara panel. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa tingkat
undervaluation dan ketersediaan kas meningkatkan kemungkinan perusahaan
melakukan pembelian kembali saham. Selain itu, penelitian juga menemukan
bahwa ketersediaan kas memperkuat pengaruh tingkat undervaluation terhadap
kemungkinan perusahaan melakukan pembelian kembali saham. Penelitian
selanjutnya disarankan untuk menghindari penggunaan langsung dari price to book
ratio sebagai proksi terhadap tingkat undervaluation karena memiliki kesalahan
dalam pengukuran. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam strategi investasi
dan pembuatan regulasi yang mendukung kebijakan pembelian kembali saham
ABSTRACTThis study investigates the effect of undervaluation and cash holdings on likelihood
of share repurchase decision using Indonesian listed companies? data from 2009 ?
2015. Contrast to previous studies, this study measures the undervaluation using
residual of Ohlson (1995) models based on yearly and panel regression. The result
of this study shows that undervaluation and cash holding increase the likelihood of
share repurchase decision. Furthermore, this study also found that cash holding
strengthen the effect of undervaluation on likelihood of share repurchase decision.
The study suggests that future research avoid direct application of price to book
ratio as a measure of undervaluation since it contains measurement error. Finding
of this research can be applied in investment strategies and developing condusive
regulation for stock repurchase policy.