Penghematan pemakaian pupuk secara nasional akan meng-hemat energi dan devisa melalui pengurangan impor pupuk. Namun, penggunaan dan pengurangan dosis pupuk yang kurang cermat dapat menurunkan hasil. Pemupukan rasional dan ber-imbang melalui Pengelolaan Hara Spesifik Lokasi (PHSL) dapat mengatasi ketidakberimbangan hara dalam tanah dan mening-katkan hasil padi. PHSL memaksimalkan penggunaan hara dalam tanah dengan penambahan hara dari luar sesuai kebutuhan tanaman. Penerapan PHSL dapat meningkatkan hasil gabah 400 kg/ha dan efisiensi penggunaan pupuk sebesar 7%. Pemberian hara dalam jumlah yang tepat dan berimbang juga meningkatkan jumlah gabah bernas, mengurangi beras patah, menghasilkan bulir yang seragam, dan menekan emisi gas rumah kaca. Pemberian pupuk N didasarkan pada bagan warna daun (BWD) atau soil plant analysis development (SPAD) meter, dan penetapan takaran pupuk P dan K didasarkan pada hasil uji Perangkat Uji Tanah Sawah atau hasil panen pada petak omisi. Ke depan, penanganan masalah pupuk diharapkan tidak hanya terkonsentrasi pada hara makro, tetapi juga hara mikro belerang, seng, tembaga, dan silikat yang masih menjadi kendala dalam produksi padi di sejumlah lokasi di Indonesia. Bahan organik merupakan salah satu sumber hara mikro selain kaya hara makro. Oleh karena itu, pemberian pupuk organik harus menjadi bagian penting dari anjuran pemupukan yang selaras dengan prinsip PHSL.