ABSTRAKPasar modal yang berperan penting bagi perekonomian suatu negara, senantiasa dibayangi oleh kondisi bursa bearish yang dapat menimbulkan permasalahan seperti krisis moneter. Saham tanpa nilai nominal di pasar modal Indonesia dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan tersebut. Namun pengaturan yang minim mengenai saham tanpa nilai nominal dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal mengakibatkan sulitnya pelaksanaan penggunaan saham tanpa nilai nominal, yang diantaranya terdiri dari beberapa aspek, yaitu penerbitan, pengalihan, penjaminan, dan pembagian dividen. Amerika Serikat, Australia, dan Singapura, sebagai negara-negara yang memiliki pasar modal yang besar menjadi referensi dan pembanding yang tepat bagi pengaturan pelaksanaan penggunaan saham tanpa nilai nominal dalam pasar modal di Indonesia.
ABSTRACTCapital market which is crucial for the economy of a nation, is always overshadowed by the bearish market conditions that may lead to problems such as the monetary crisis. No par value stock in the Indonesian capital market can be one of the solutions to these problems. But the insufficiency of regulations on the no par value stock in the rules and regulations in the field of capital market made it difficult to implementing the application of no par value stock, which among others consists of several aspects, namely the issuance, transfer, security, and distribution of dividends. United States, Australia, and Singapore, as nations which have large capital market are the proper reference and comparators for on implementing the application of no par value stock in the capital market of Indonesia.