ABSTRAKKeluarga yang salah satu anggota keluarganya mengalami serangan stroke, bukan hanya menyebabkan dampak fisik dan psikologis pada anggota keluarga yang sakit, tetapi juga pada seluruh keluarga. Dalam hal ini keluarga harus mampu menghadapi situasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara mekanisme koping dengan tingkat kecemasan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami stroke. Desain penelitian menggunakan analitik observasional dengan metode cross sectional. Sampel berjumlah 45 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara penggunaan support sosial (p= 0,001), support spiritual (p= 0,001), reframing (p= 0,025), serta usaha keluarga untuk mencari dan menerima informasi (p= 0,001) dengan tingkat kecemasan keluarga. Oleh sebab itu, memaksimalkan peran perawat khususnya dalam meningkatkan kemampuan koping keluarga sangat penting untuk mengoptimalkan kelangsungan hidup pasien stroke.
ABSTRACTThe family who has family member suffered a stroke, is not only cause physical and psychological impact on him but also on other family members. In this case the family must be able to deal with the situation. This study aimed to identify correlation between coping mechanisms amd anxiety levels of family members whose their families suffered a stroke. The design of the study used analytical observational and cross-sectional method. The participants of this study were 45 respondents with total sampling technique. The results showed a significant association between the use of social support (p= 0,001), spititual support (p= 0,001), reframing (p= 0,025), mobilizing family to acquire & accept help strategy (p= 0,001) with family anxiety levels. Therefore, maximize the role of nurses especially in improving family coping ability is very important to optimize the survival of stroke patients.