[Tari Jaipong merupakan fenomena menarik dalam perkembangan seni
pertunjukan tari Sunda. Tidak hanya sebagai hiburan atau pertunjukan semata,
melainkan juga gagasan estetis yang diusungnya. Bagi Susanne K. Langer, karya
seni adalah bentuk ekspresi yang diciptakan bagi persepsi kita lewat indera dan
pencitraan, dan yang diekspresikan adalah perasaan manusia. Dalam tari-tarian
pokok utama yang diciptakan adalah gesture. Seni sebagai penciptaan bentuk
yang menyimbolkan perasaan manusia. Simbol mengekpresikan perasaan, serta
ide-ide melalui abstraksi. Dengan kata lain dalam tarian yang diabstraksikan
adalah gerak dengan maksud tertentu yang menjadi sebuah ‘gerak virtual’.
Dengan demikian, Jaipong hadir sebagai simbol seni yang utuh menghadirkan
abstraksi atas konsep perempuan sunda kekinian., Jaipong dance is an interesting phenomena in the development of Sundanese
dance performances. Jaipong is not only an entertainment, in fact Jaipong is also
intriguing for the aesthetic idea within it. Susanne K. Langer defines a work of art
as a form of expression that is created for our perception through sense and
imagery with human feelings as expressed object. In the dance, the main point is
the gesture created. Art as a form that symbolizes the creation of human feelings.
Symbols that express feelings and ideas through abstraction. In other words, what
is abstracted in dance is purposeful movement that becomes a ‘virtual gesture’.
Thus, Jaipong is present as a whole symbol of art presenting an abstraction of the
contemporary Sundanese women concept.]