Mulla Shadra menunjukkan bahwa wahyu, mistisisme, dan filsafat mewakili satu kebenaran tunggal, sebuah keselarasan yang gagal dicapai para pendahulunya. Di luar itu, dia memiliki empat pandangan sendiri yang unik, yaitu prinsip eksistensi; gerak transubstansial; gradasi jiwa manusia; dan penyatuan atara pemahaman, pemilik akal, dan akal itu sendiri. Tulisan ini juga memaparkan perjalanan intelektual manusia. Pertumbuhan manusia sempurna tidak akan diakhiri dengan pencapaian kesempurnaan individual, melainkan pada aktualisasi kemanusiaan dengan mendidik dan membimbing manusia menuju kebenaran di mana tidak ada kurun waktu yang terlepas dari kehadiran manusia sempurna semacam itu.