Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji proses distribusi Raskin di Kota Bandung, (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi rumah tangga menerima raskin dan mempengaruhi ketepatan sasaran penerimaan raskin (3) merumuskan rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan program subsidi pangan. Studi dilakukan di Kota Bandung. Menggunakan data SUSENAS untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program dalam pencapaian indikator tepat yaitu tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat harga. Sedangkan model regresi logistik (logit) digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan suatu rumah tangga menerima raskin atau tidak.
Hasil penelitian berdasarkan data Susenas 2013 ditemukan bahwa bahwa sejak penerapan program raskin gratis, angka participation rate, exclusion Error dan inclusion error bertambah dibandingkan 3 tahun sebelumnya. Berdasarkan hasil temuan tersebut, penulis memberikan saran yaitu penajaman metode penetapan target sasaran, dan dukungan dana APBD dapat diganti menjadi penambahan quota beras raskin sehingga lebih banyak jumlah raskin yang diterima oleh penerima manfaat yang berhak.
This reseach aims to investigates (1) reviewing distribusion alocation of Raskin in Bandung (2) analyze the affecting factors influence on the efficiency of raskin targeting (3) Formulating recomendation for more food subsidy . This study based on National Socio Economic Survey data (Susenas) collected by Central Bureau of Statistic (BPS). Logistic regression model was used to identify factors affecting probability of a household to receive raskin or not.
The results of analysis indicated after free Raskin Food Subsidy Program, participation rate, exclusion Error dan inclusion error increase compared than 3 years earlier. Based on this conclusion, recommendation is provide additional quota for raskin for beneficiaries.