UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pengaruh perubahan penggunaan tanah terhadap luas Danau Rawapening = The effect of landuse change towards Rawapening Lake's width

Tri Selasa Pagianti; Astrid Damayanti, supervisor; Tambunan, Mangapul Parlindungan, supervisor; Eko Kusratmoko, supervisor; Sobirin, examiner; Tito Latif Indra, examiner (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

Danau Rawapening merupakan bagian dari Daerah Tangkapan Air (DTA) Rawapening yang memiliki sembilan subdas yang mengalir menuju danau ini. Penggunaan tanah merupakan salah satu faktor penentu erosi yang bersifat dinamis. Perubahan penggunaan tanah di DTA Rawapening mempengaruhi besar kecilnya erosi yang terjadi. Semakin besar erosi yang terjadi maka semakin banyak pula sedimen yang terbawa ke Danau Rawapening. Banyaknya sedimen yang terbawa ke danau berdampak pada perubahan luas danau yang nantinya juga berimbas kepada fungsi danau itu sendiri.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa luas danau meluas ke arah barat yaitu di Subdas Torong. Subdas Torong memiliki konsentrasi sedimen tersuspensi yang cukup tinggi yaitu 142 mg/l. Perubahan penggunaan tanah di Subdas Torongcukup signifikan, fungsi lahan sebagai hutan semakin berkurang dan akhirnya habis sedangkan permukiman semakin bertambah. Dapat disimpulkan bahwa sedimen yang masuk ke dalam danau mempengaruhi jumlah air yang dapat di tampung danau yang berimbas pada luas danau itu sendiri.

Rawapening Lake is a part of Rawapening Water Catchment Area, which has nine subwatersheds streaming into the lake. Landuse is considered as one determinant factor of erosion. Landuse change in the Rawapening Water Catchment Area determines the amount of erosion occurrence; the more the erosion occurs, the more sediment is transported into the lake. The amount of sediment in the lake may impact the lake’s width, and affects the function of the lake.
The research concludes that the lake’s width expands to the west side of the lake, Torong subwatershed. Torong subwatershed has the second highest suspended sediment concentration among the nine subwatersheds, 142 mg/l. Landuse change in Torong subwatershed is quite significant from time to time, forest was decreasing and eventually vanished, on the other hand, building is increasing. In conclusion, the sediment which is transported into the lake affects lake capacity and also its width.

 File Digital: 1

Shelf
 S58176-Tri Selasa Pagianti.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S58176
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xv, 75 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S58176 14-25-83142821 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20403324
Cover