Tesis ini membahas pentingnya proses pencarian identitas diri dalam meningkatkan self-esteem remaja. Seorang remaja memerlukan tingkat self-esteem yang baik agar dapat mencapai keberhasilan dalam aspek akademik, karir, kesehatan mental, dan terutama dalam hubungan sosialnya (Baumeister, Campbell, Krueger, & Vohs dan Murray, dalam Trzesniewski, Donnellan, Moffitt, Robins, Poulton, & Caspi, 2006). Subyek penelitian ini adalah seorang perempuan berusia 17 tahun yang memiliki lima dari enam ciri-ciri seseorang dengan self-esteem rendah menurut Meyers (dalam Ariyani, 2004), sehingga peneliti menyimpulkan bahwa subyek penelitian ini memiliki self-esteem rendah. Intervensi yang dilakukan adalah konseling pengenalan diri yang bersifat individual pada subyek. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain kuasi-eksperimental. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konseling pengenalan diri tidak efektif dalam meningkatkan self-esteem remaja. Penyebab dari kurang efektifnya konseling pengenalan diri ini antara lain adalah karena konseling ini tidak melibatkan orangtua dan teman M, dua faktor yang banyak mempengaruhi tingkat self-esteem remaja.
The focus of this study is the importance of identity searching process in enhancing adolescent self-esteem. An adolescent needs a good self-esteem level to achieve the success in academic, career, mental health, and especially in social relationship (Baumeister, Campbell, Krueger, & Vohs and Murray, dalam Trzesniewski, Donnellan, Moffitt, Robins, Poulton, & Caspi, 2006). The subject of this research is a 17 years old adolescent that has five of six characteristics of low self-esteem based on Meyers (in Ariyani, 2004), therefore, researcher conclude that she has low self-esteem. The intervention is delivered through individualized self-awareness counselling. This research is a qualitative quasi- experimental. The research finding was that self-awareness counselling is not effective in enhancing adolescent self-esteem. The cause of ineffectiveness of this self-awareness counselling is the absence of parent and peer of the subject that was the two main factors that mainly effects the level of adolescent self-esteem.