ABSTRAKDaur ulang aluminium memiliki kuntungan dari segi lingkungan dan ekonomi
karena dapat menghemat energi sampai 95 % dalam memproduksi aluminium
sekunder. Walaupun terlihat menjanjikan, namun melebur aluminium sangat sulit
karena keberadaan lapisan oksida. Penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan
proses peleburan granulat aluminium dari municipal solid waste incineration
(MSWI) di skala laboratorium. Penelitian ini juga menginvestigasi efisiensi dan
komposisi kimia dari hasil peleburan.
Karakterisasi granulat dilakukan pada mikroskop optik. Ada tiga metode yang
dikembangkan untuk proses peleburan menggunakan NaCl-KCl dengan 2 % CaF2
sebagai salt flux dan juga anhydrous borax sebagai perbandingan hasil. Granulat
aluminium digunakan di eksperimen ini berdasarkan beratnya yang dinamakan
skala kecil, medium dan besar yang mana masing-masing memiliki berat 150, 500
gram dan 2 kg granulat. Terjadi masalah pada dapur peleburan untuk skala besar
sehingga skala ini tidak dilakukan. Untuk menginvestigasi komposisi kimia, sedikit
lelehan aluminium diambil untuk diuji dengan spark optical emission spectrometry.
Hasil percobaan menunjukkan hanya dua metode yang menghasilkan aluminium
sekunder yang baik. Metode tersebut menunjukkan bahwa viskositas molten salt
harus rendah untuk menghasilkan aluminium sekunder dengan efisiensi yang
tinggi. Komposisi kimia menunjukkan bahwa aluminium sekunder ini memiliki
inklusi Si, Fe, Cu, Mn dan Zn. Kadar Cu meningkat seiring dengan bertambahnya
waktu pengadukan dan juga mengakibatkan kadar Fe menurun akibat peningkatan
kelarutan Cu pada lelehan aluminium.
ABSTRACTAluminium recycling has environmental and economical benefits because it can
save until 95 % energy in producing secondary aluminium. Although it seems
promising but remelting aluminium is very tricky due to its oxide layer. This
research are intended to develop melting process of aluminium granulate come from
municipal solid waste incineration (MSWI) in a laboratory scale. Moreover, this
research also investigate the melt’s efficiency and chemical composition from
casting result.
Granulate characterization was done using optical microscopy. There are three
methods used in order to develop the best melting process. NaCl-KCl with 2 %
CaF2 was mostly used as salt flux, along with some anhydrous borax for result’s
comparison. Aluminium granulate used in the experiments were based on its weight
named small, medium and large scale contain 150, 500 grams and 2 kg granulates,
respectively. Due to problems with the experimental set up, only small and medium
furnace are presented in this research. To investigate the chemical compositions,
small amount of melts were taken to be measured with spark optical emission
spectrometry.
The result show only two methods resulting good aluminium cast block. Those
methods involve molten salt which shows that higher temperature used in the
melting process make salt’s viscosity lower and therefore resulting higher melt’s
efficiency. Chemical composition of cast aluminium shows some inclusions Si, Fe,
Cu, Mn, and Zn in cast block. Copper content gets higher throughout the increasing
of stirring time due to increasing copper solubility.