Musik yang tersusun dari rangkaian nada-nada yang membentuk melodi digunakan sebagai salah satu media dalam kegiatan religi. Salah satu ajaran yang menggunakan musik sebagai salah satu medianya adalah Buddha Zen. Alat musik yang digunakan dalam meditasi Zen adalah shakuhachi yang dipopulerkan oleh sekte Fukeshuu. Anggota sekte Fukeshuu, yaitu komusou memegang peran penting dalam pelestarian shakuhachi. Dalam perkembangannya, Shakuhachi berubah fungsi menjadi alat musik tradisional Jepang. Meskipun telah berubah fungsi, shakuhachi sebagai alat musik tradisional Jepang tetap menyimpan nilai-nilai estetika Zen. Dengan metode analisis-deskripsi, penelitian ini akan memaparkan perkembangan shakuhachi dari awal kemunculannya, sebagai media meditasi Buddha Zen, hingga masa kini sebagai alat musik tradisional Jepang yang tetap mengandung nilai estetika Zen.
The music which composed a number of tones form melody that used as a medium in religious activities. Zen Buddhism is the one of them. Zen use shakuhachi in their religious activities which popularized by Fukeshuu sect. Komusou, Fukeshuu sect's member plays an important role in the preservation of sakuhachi. In it's developmeny, shakuhachi role changes into a traditional Japanese musical instrument. However, shakuhchi as a traditional Japanese musical instrument still hold Zen aesthetic values. With description-anaysis method, this paper will described the development of the initial appearance of shakuhachi as Zen Buddhism media in mediation, to the presentday as a traditional Japanese musical instrument which contain of Zen aesthetic value.