ABSTRAKRuang Lingkup dan Cara Penelitian, Akhir-akhir ini pematahan utama dalam pembangunan dan konstruksi Jalan raya ( rigid ) semakin pesat. Oleh karena itu diperlukan matang untuk mendapatkan kualitas Untuk mendapatkan kualitas beton yang maka perlu diketahui sifat karakteristik beton, banyak sifat beton, kekuatan tekan (compresslve Kekufaktor kalan beton sebagai gedung-gedung pavement perencanaan yang beton yang baik, baik Dari strength) atan beton air-semen (W/C), semen, suhu, 'umur, perawatan (curing) tugas akhir masa perawatan beton selama proses pengeringan terhadap kekuatan tekan beton dan efisiensi perawatan yang dibukarakteristik yang di 1 akuk an Sebagai sama sekali, udara terbuka Kemudian masa perawatan tersebut 14 hari, merupakan sifat yang paling penting, dipengaruhi oleh antara lain : tingkat pemadatan, Jenis dan kualitas Jenis dan kualitas agregat, selama proses pengeringan, ini penulis akan meneliti pengaruh serta Pada 1 ama tuhkan untuk mencapai kekuatan Variasi masa perawatan yang 14 hari, 21 hari dan 28 hari. diinginkan, adalah 7 hari, pembanding dibuat beton tanpa perawatan yaitu setelah dicor beton dibiarkan di sebagaimana keadaan sesungguhnya di lapangan, dari masing-masing variasi dilakukan uji tekan pada umur beton 7 hari, Dalam penelitian ini campuran yaitu K-350 dengan 0. 67. Adapun sebagai cm3 dan pelat x lebar x tebal). dan 90 hari. dibuat dalam dua macam mutu, 0. 47 dan K-225 dengan W/C adalah kubus 15.x 15 x 15 x 0. 25 m3 (panjang 28 hari beton W/C = benda uji 2. 25 x 0. 75 Perawatan benda uji kubus dilakukan dengan menggenanginya dengan air dalam bak perendam, sedangkan pelat perawatan dilakukan dengan cara dengan karung-karung goni yang cara benda uji menutupinya dibasahi terus-menerus. Hasil dan Kesimpulan : Penelitian ini memperlihatkan bahwa mutu beton sedang (K-825) masih menunjukkan peningkatan kekuatan tekan yang cukup berarti sampai lama perawatan 14 hari, sedangkan mutu beton tinggi (K-350) menunjukkan peningkatan kekuatan tekan dengan cukup berarti hanya dengan perawatan selama 7 hari. Dari penelitian ini didapat pula hasil yang berbeda antara pengujian laboratorium (perawatan dengan cara menggenangi kubus beton dengan air) dengan pengujian lapangan (perawatan dengan cara menutupi pelat beton dengan karung-karung goni basah), sehingga untuk rigid pavement pengujian laboratorium tidak dapat mewakili keadaan sesungguhnya di lapangan.