Industri makanan dan minuman merupakan salah sam kelnmpok industri yang memiliki kontribusi besar terhadap kinerja perekonomian nnsional. Salah satu karakteristik yang mcnonjol dari industri makanan dan minuman adalah besarnya jumlah pembcntukan perusahaan baru setiap tahunnya ke dalam industri ini. Penelitian ini bcrtujuan untuk memberikan gambaran mengenai fenomena pcmbentukan pcrusahaan baru pada industri makanan dan minuman di indonesia dan menganalisis pcngaruh faktor-faktor yang mcmpcngaruhi tingkat pembentukan pcmsahaan baru pada kelompok industri mnkanalt dan minunmn. Metode yang digunakan dalam pcnelitian ini adalah mctode regrcsi dengan mcnggunakan model data panel fixed ejkcr. Data yang digunakan adalah data updating direktori industri besar dan menengah yang memuat jumlah dan status pcrusahaan serta data survei industri bcsar dan menengah bcrdasarkan 1SlC 4 digit periodc 2002-2005.
Hasil analisis data secara dcskriptif menunjukkan bahwa fenomena pembentukan perusahaan baru pada kasus induslri makanan dan minuman di Indonesia secara umum scsuai dengan kesimpulan penelitian Geroski (1995). Perlama, tingkat penelrasi pasar perusalman-perusahaan baru selalu lebih rendah dibandingkan tingkat pcmbcmuknnnya. Kedua, pcrusahaan baru pada industri makanan dan minuman (nemiliki ukuran yang lebih kccil dari ukuran perusahaan Iama kelikn memasuki industri. Dnfkcriga. daya tahan hidup purnsahaan baru pada industri makanan dan minuman relatif rendah.
Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel-variabel insentif tidak mcnunjukkan pcranannya sebagai pemicu mzmuknya perusahaan baru ke dalam industri. Margin harga biaya terbukti tidak mempengaruhi tingkat pertumbuhan perusahaan baru secara signifikan. Sedangkan variabel tingkat pertumbuhnn industri memiliki hubungan yung negatif dan signifikan, sehingga tidak berperan sebagai faktor insentif bagi masuknya perusahaan baru. Variabel konsentrasi industri dan kebutuhan kapital terbukli menjadi hambatan masuk yang efektif bagi perusahaan bam sehingga tidak dapat mcmanfaatkan insemif yang ada. Hal ini ditunjukan oleh hubungan yang uegatif dan signiiikan kedua variabel tersebut dengan tingkat pembentukan perusahaan baru. Adapun variabcl hambamn masuk lainnya, yaitu vnriabel skala ekonomi, ditemukan tidak mcmiliki hubungan yang signifikan. Pembentukan perusahaan baru pada industri makanan dan minuman lcbih dipengaruhi olch replacement ef/éct, yang ditunjukkan oleh adanya hubungan positif dan signifikan antara tingkat penutupan perusahaan lama dcngnn tingkal pembentukan perusahaan baru.
Penelitian ini menyarankan agar pemerintah melakukan upaya-upaya perbaikan struklur industri sehingga perusahaaan-perusahaan baru mcmiliki kesempatan yang sama dcngan pcrusahaan lama untuk tumt berpartisipasi dalam proses pmduksi dan pemasaran di dalam industri, salah samnya meialui implementasi UU no. 5 Tahun 1999 mengenai Larangan Praktck Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Schat secara konsistcn. Selain itu pcmerintah pcrlu mendorong kalangan perbankan unluk dapat mcmberikan dukungan pcmbiayaan bagi pcngembangan investasi baru pada industri makanan dan minuman, scrta melakukan bcrbagni fasilitasi untuk mempennudah masuknya perusahaan baru ke dalam industri.