Latar Belakang: Rosela dilaporkan memiliki khasiat sebagai antiinflamasi.
Tujuan: mengetahui efektivitas rosela terhadap ulser mukosa mulut.
Metode: 12 tikus sprague-dawley dibagi dua; kelompok kontrol dan perlakuan. Triamcinolone diaplikasikan pada kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan diberikan aplikasi tetes rosela 7.5% dan 15%, selama 3 atau 7 hari.
Hasil; Hilangnya kemerahan dan pengurangan diameter ulser pada rosela 7 hari (7.5% dan 15%), hilangnya bengkak pada rosela 7 hari (15%) dan penurunan skor radang pada rosela 3 hari (15%) dan 7 hari (7.5% dan 15%).
Kesimpulan: Efektivitas rosela setara Triamcinolone 0.1% pada kemerahan dan penurunan diameter ulser 7 hari.
Backgrounds: Roselle have effect as anti-inflammatory.
Objectives: To determine the effectiveness of roselle towards oral mucosa ulcer.
Methods: 12 sprague-dawley rats were divided into 2 groups; control and treatment. triamnicolone as positive control, treatment group was dropped by 7.5% and 15% roselle. Wound healing was observed in the third or seventh day.
Results; Redness disappearance and ulcer diameter decrease in seventh days (7.5% and 15%). Swelling disappearance in seventh days (15%). Inflammation score decrease in both third days (15%) and seventh days (7.5% and 15%).
Conclusions: roselle is effective for ulcer healing. the Effectiveness is equivalent to Triamcinolone 0.1% in redness disappearance and decreasing of ulcer diameter in seventh days.