ABSTRAKTesis ini membahas kaitan antara program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM) dengan perubahan norma dan perilaku masyarakat menuju budaya bersih
dan sehat masyarakat di Kabupaten Bojonegoro. Sebagai studi ilmiah, metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Soft Systems Methodology
Checkland yaitu suatu model pendekatan untuk memecahkan situasi masalah
kompleks yang tidak terstruktur berdasarkan analisis holistik dan berpikir sistem.
Selama studi ditemukan fakta-fakta menarik seputar gerakan sanitasi atau
jambanisasi, dimana pemerintah bersama masyarakat dan pihak swasta secara
bersama-sama menggerakkan dan mensosialisasikan program jambanisasi secara
serentak. Untuk melihat hal tersebut dan menggali lebih dalam masalah tersebut
penelitian ini menggunakan analisa perilaku kesehatan Lawrence W. Green
(2005) yakni faktor perilaku dilihat dari faktor pencetus (Predisposing Factors),
faktor pendorong (Reinforcing Factors) dan faktor pendukung (Enabling
Factors). Keberhasilan program STBM di Kabupaten Bojonegoro serta perubahan
norma dan perilaku yang terjadi di masyarakat karena adanya faktor-faktor
tersebut pertama; Faktor pencetus (Predisposing Factors) yakni pengetahuan
individu, sikap, kepercayaan, tradisi, norma sosial masyarakat Kabupaten
Bojonegoro yang terlihat dari adanya sosialisasi dan penyuluhan pengetahuan
perilaku BAB bersih dan sehat, sikap teladan dari aparat dan tokoh desa dalam
berperan aktif menjalankan program STBM. Kedua; Faktor penguat (Reinforcing
Factors) yakni sikap dan perilaku petugas kesehatan seperti dari Dinas Kesehatan,
aparat, tokoh masyarakat, tokoh agama dan petugas kesehatan. Terlihat peran aktif
dari aparat, tokoh masyarakat, petugas kesehatan dan masyarakat dalam gerakan
sanitasi seperti lomba ODF, penyuluhan, adanya pengawasan dan sanksi sosial.
Ketiga; Faktor pendukung (Enabling Factors) tersedianya sarana pelayanan
kesehatan masyarakat, bangunan wc yang berada di dalam maupun luar rumah
warga, bertambahnya tenaga kesehatan, tenaga penyuluhan, dukungan dan peran
aktif dari berbagai pihak sehingga masyarakat dapat membangun dan merawat
WC. Tiga faktor tersebut saling terkait dalam menciptakan perilaku masyarakat
sehat dan bersih yang berkelanjutan melalui program STBM.
ABSTRACTThis thesis discusses the Community Led Total Sanitation (CLTS) in relation to
changes in norms and behavior towards a clean and healthy community in
Bojonegoro District. As a scientific study, the approach taken in this study was using
a model of Checkland’s Soft Systems Methodology, that is an approach model used
to solve complex problem situations which are unstructured based on a holistic
analysis and systems thinking.
During this study, some interesting facts associated with sanitation and toiletry
movement where the government and the public and private sectors collectively got
together to mobilize and socialize toiletry program simultaneously. In order to to see
and explore much deeper about the problem being studied, this research then
analyzed by using the analysis of Lawrence W. Green (2005). The behavioral factor
views of Predisposition Factors, Reinforcing Factors and Enabling Factors. The
success of the above sanitation and toiletry program in Bojonegoro District and the
changes in the norms and behaviors that occurred in the community, have been
mainly encouraged by: First, Predisposition Factors, that is individual's knowledge,
attitudes, beliefs, traditions, social norms of Bojonegoro’s that seen from the
socialization and education of knowledge of clean and healthy defecation behavior,
exemplary attitude of the officials and village leaders to take an active role running
the CLTS program. Second, Reinforcing Factors, that is the attitudes and behaviors
of health workers such as Department of Health, officials, community leaders,
religious leaders and health workers. Seen the active role of officials, community
leaders, health workers and the community in the movement such as ODF
competition sanitation, education, supervision and social sanction.Third, Enabling
Factors,that is availability of public health services, building WC inside or outside
homes, increased health, energy counseling, support and active participation of
various stakeholders so that people can build and maintain the toilets. The three
factors are interrelated in creating a healthy and clean people's behavior sustainable
through CLTS program.