ABSTRAKSkripsi ini bertujuan untuk menggambarkan pelaksanaan PKBL PT Telkom dalam mengembangkan UMKM berpola klaster yang dinamakan Kube 115 serta menggambarkan perubahan yang terjadi pada pengusaha Kube 115 dan warga
Kampung Anyar setelah mengikuti program tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Hasil penelitian
menunjukkan proses pelaksanaan PKBL mengalami beberapa penyimpangan, seperti pelaksanaan monitoring yang tidak dilakukan secara berkala dan mitra binaan tidak
mengikuti pembinaan. Selain itu beberapa pengusaha belum mengembangkan usaha, baik dilihat dari sisi pengelolaan keuangan, legalitas, pengemasan dan pemasaran hasil produksi, serta minimnya pemanfaatan pembangunan outlet hasil produksi.
AbstractThese thesis aims to describe the implementation of PT Telkom PKBL patterned
clusters of SMEs in developing Kube 115 and describe the changes in the Kube 115
businessmen and Kampung Anyar residents after attending the program. The
approach used is qualitative research with type of case study research. The results
show the process of implementing PKBL experience some irregularities, such as the
monitoring implementation is not done regularly and some trained partners do not
follow the guidance. In addition it is seen from the changes, some employers have not
developed the business, in terms of financial management, legality, packaging and
marketing production, and the lack of use of building products outlets.