ABSTRAKTesis ini dilakukan untuk mengidentifikasi performa model gelombang
WindWaves-5 dalam mensimulasikan tinggi gelombang signifikan di wilayah
perairan Indonesia dan sekitarnya. Data yang digunakan adalah data angin
ketinggian 10 meter dari NCEP (National Center for Environmental Prediction)
selama tahun 2010. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa secara umum
model gelombang WindWaves-5 menghasilkan data tinggi gelombang signifikan
yang sesuai dengan data hasil pengamatan satelit altimetri multimisi. Hasil
validasi model gelombang ini sangat baik pada kondisi-kondisi gelombang tinggi
daripada gelombang yang rendah, dan di periode Monsoon Asia dan Australia
juga terlihat lebih baik daripada periode transisi. Hasil validasi model ini di
wilayah Laut Cina Selatan, Samudra Pasifik sebelah utara Papua dan Laut Timor
hingga Laut Arafuru mendapatkan hasil yang sangat baik di sepanjang tahun,
namun sebaliknya, pada wilayah Laut Mindanau, Teluk Tomini dan Teluk Berau
validasi model WindWaves-5 kurang baik.
ABSTRACTThis study is aimed to identify WindWave-5 wave model performance in
simulating significant wave height in Indonesia waters. Surface wind data from
NCEP (National Center for Environmental Prediction) during 2010 was used as
input data. Based on the study, it is known that generally WindWave-5 model is
able to provide significant wave height which comply with significant wave
height provided by multimission altimeter satellite. Validation of the model
showed a better result at higher than lower wave height, and also better in Asian
and Australian Monsoon period than in transition period. Validation result in
South China Sea, Pasific Ocean in the northern Papua, Timor Sea and Arafuru Sea
is always good, though in the contrary, in Mindanau Sea, Tomini Bay and Berau
Bay the validation result is always worst.