Skripsi ini akan membahas keterkaitan antara aspek kuasa dan identitas dengan arsitektur. Penulisan menggunakan metode deskriptif dan analitis berdasarkan data dari hasil pengamatan, wawancara, dengan pertimbangan berdasar teori-teori atas kuasa dan identitas. Studi kasus dilakukan pada gedung kantor Gubernur dan Bupati di Serang. Serang telah mengalami beberapa periode perubahan dalam sejarah pemerintahannya. Dan perubahan-perubahan ini berpengaruh juga terhadap citra dan makna dari arsitektur. Keterkaitan antara kuasa dan identitas pada gedung kantor Gubernur dan Bupati di Serang terlihat melalui upaya-upaya pemberian ciri Banten dari segi fisik, wacana, dan penggunaan serta nilai tradisi di dalamnya.
This minithesis will explore the relationship between aspects of power and identity with architecture. The writing use descriptive and analytical methods based on data from observations, interviews, with consideration of power and identity theories. The case studies are the Governor and Regent's office building in Serang. Serang has undergone several periods in its history of reign. And these changes of reign are affecting the image and meaning of architecture. The link between power and identity in the Governor and Regent's office building in Serang are visible through the efforts of giving Banten attribute in terms of physical characteristics, discourse, the use and value of tradition in it.