ABSTRAKHarapan mendapat pekerjaan di sektor industri ringan di kota mendorong arus wanita dari desa mengalir ke kota Jakarta. Para migran itu pun harus melakukan adaptasi baik adaptasi terhadap pekerjaan maupun adaptasi sosialnya. Adaptasi itu salah satunya terhadap lingkungan melalui hubungan sosial. Skripsi ini ingin melihat bagaimana hubungan sosial yang dilakukan pekerja wanita migran untuk dapat beradaptasi dan bertahan hidup di kota. Hubungan sosial itu meliputi hubungan sosial dengan kerabat saudara hubungan sosial dengan teman sekerja, hubungan sosial dengan tetangga. Sebagai kasus adalah pekerja wanita migran di pabrik X. Skripsi ini bersifat deskriptif yaitu menggambarkan hubungan sosial yang dijalin pekerja wanita. Deskripsi hubungan sosial berdasarkan data kuantitatif yang ditambah dengan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan cara wawancara terstruktur dengan 30 orang responden. Sedangkan data kualitatif merupakan hasil wawancara dengan responden. Hasil penelitian memperlihatkan responden hubungan sosial dengan sekandung dan bukan sekandung di Jakarta penting dibanding hubungan sosial dengan empat orang bahwa bagi kerabat saudara menjadi lebih teman sekerja atau tetangga. Selain itu, jika responden mempunyai masalah pribadi, masalah keluarga, masalah keuangan, dan masalah kesehatan, maka responden lebih mengutamakan saudara khususnya saudara dalam satu rumah untuk mengatasi masalah tersebut. Sedangkan, bila responden mempunyai masalah dalam pekerjaan, maka responden lebih mengutamakan, teman sekerja untuk mengatasi masalah tersebut. Beberapa masalah yang dihadapi responden dan bagaimana responden menanggulanginya dalam tingkat membicarakan atau meminta bantuan dapat mencerminkan hubungan sosial yang dijalani responden. Responden menjalin hubungan sosial dengan kerabat, tetangga, dan teman sekerja terlihat dari frekuensi, cara dan tujuan hubungan sosial tersebut. Hubungan sosial dengan kerabat dianggap lebih penting dari hubungan sosial dengan tetangga sekerja. dan teman Di samping itu, mereka lebih sering saudara yang tinggal, serumah. menghubungi Responden telah mendefinisikan batas batas oleh karena itu mereka hubungan sosial, memilah masalah-masalah yang dihadapi dan memilih membicarakannya dengan relasi mereka. Ada kecenderungan bahwa jarak adalah faktor utama yang turut menentukan dengan siapa responden membicarakan masalahnya. Responden yang kerabat lebih sering membicarakan dengan kerabat di tempat lebih sering tinggal bersama tinggalnya, khususnya masalah pribadi dan masalah kesehatan, sedang responden yang tinggal sendiri atau bersama teman-teman cenderung membicarakan masalah pekerjaan dengan teman atau tetangga. Faktor jarak ini juga penting mengingat kehidupan mereka yang setiap hari rutin dengan kegiatan kerjanya dan kondisi ekonomi mereka yang relatif rendah. Hanya kalau ada tujuan tertentu mereka berhubungan dalam jarak yang lebih jauh.