ABSTRAKFaktor yang mempengaruhi retensi terapi rumatan metadon telah diketahui,
namun demikian penelitian yang ada masih terbatas pada dosis rumatan dan dosis
terbesar serta pada satu episode perawatan. Untuk itu diperlukan penelitian yang
mengeksplorasi hubungan antara retensi dengan berbagai pengukuran dosis dan
perawatan berulang (multiepisode) terapi rumatan metadon. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara waktu berada dalam terapi dan dosis
yang diberikan pada terapi rumatan metadon. Penelitian dilakukan secara
retrospektif cross sectional terhadap data sekunder berupa data rekam medik
pasien ketergantungan opioid yang mendapat terapi rumatan metadon antara tahun
2006-2009 pada Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dan Rumah Sakit
Fatmawati, Jakarta. Penelitian ini melibatkan 231 pasien yang masuk dalam
kriteria inklusi. Hasil penelitian menunjukkan dosis awal rata-rata Dosis awal
rata-rata = 24,61 mg (kisaran 20-40 mg); dosis 2 minggu terapi rata-rata = 47,26
mg (kisaran 15-80 mg), dosis rumatan terkecil rata-rata= 57,82 mg (kisaran 15-
115 mg), dosis rumatan terbesar rata-rata = 78,45 mg (kisaran 25-210 mg), dosis
rumatan rata-rata= 68,38 mg (kisaran 22,5-165 mg). Nilai retensi 46,8%. Dosis
rumatan terbesar menujukkan hubungan bermakna (P= 0,000). Dosis awal, dosis
2 minggu, dosis rumatan terkecil, dosis rumatan rata-rata menunjukkan hasil
tidak bermakna dengan nilai P berturut-turut adalah (P = 0,221; P= 0,774; P =
0,895; P= 0,103). Usia, riwayat terapi, riwayat dosis terlewat, dan interaksi obat
tidak mempengaruhi retensi. Hubungan dosis dan retensi pada pasien yang
mengalami multiepisode: tidak terdapat hubungan antara dosis dan rumatan baik
pada episode pertama maupun pada episode kedua. Penelitian ini menyimpulkan
semakin besar dosis metadon semakin besar retensi pada terapi rumatan metadon.
AbstractFactors affecting the retention of methadone maintenance therapy has been known,
however, there is still limited research on the maintenance dose and the highest doses and
in one episode of treatment. For that needed research that explores the relationship
between the retention of the various dose measurement and treatment of recurrent
(multiepisode) methadone maintenance therapy. This study aimed to determine the
relationship between retention and the measurement doses given on methadone
maintenance therapy. This study was a retrospective cross sectional on opioid
dependence?s patient medical records who received methadone maintenance therapy
between the years 2006-2009. This study involved 231 patients in Ketergantungan Obat
Hospital and Fatmawati Hospital Jakarta who entered the inclusion criteria. Results
showed that patients got methadone dose: average initial dose = 24.61 mg (range 20-40
mg); two weeks dose mean = 47.26 mg (range 15-80 mg); lowest maintenance dose mean
= 57.82 mg (range15-115 mg); highest maintenance dose mean = 78.45 mg (range 25-210
mg), the average maintenance dose = 68.38 mg (range 22.5-165 mg). The retention rate =
46.8%. The highest maintenance dose showed a significant correlation with retention (P =
0.000). Initial dose, 2 weeks dose, the lowest maintenance dose, the average maintenance
dose showed no significant results with retention. Age, history of therapy, history of
missed doses, and drug interactions did not affect retention. Relation dose and retention in
patients undergoing multiepisode: there was no correlation between dose and retention in
the first episode and the second episode. This study concluded that there is a positive
significant relation between the highest maintenance dose of methadone and retention on
methadone maintenance therapy.