Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah manajemen perusahaan di Indonesia telah menggunakan kewenangannya atas penggunaan akrual dalam pelaporan keuangan secara kredibel, yang berarti akrual diskresioner tersebut digunakan untuk mensinyalkan suatu informasi mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Untuk mengujinya, diperlukan bantuan sinyal lain yang menguatkan, yaitu pemecahan saham. Maka dari itu, pengujian terhadap kredibilitas akrual diskresioner ini dilakukan dengan cara melihat apakah perusahaan yang melakukan pemecahan saham melaporkan akrual diskresioner yang positif di kuarter sebelum pengumuman pemecahan saham.
Berdasarkan hasil pengujian, secara rata-rata nilai akrual diskresioner yang dilaporkan oleh perusahaan sebelum pengumuman pemecahan saham menunjukkan indikasi nilai yang positif, namun tidak dapat dipastikan apakah manajemen perusahaan telah menggunakan akrual diskresioner dengan kredibel. Selain itu, reaksi pasar atas pengumuman pemecahan saham tidak berhubungan secara signifikan dengan akrual diskresioner tersebut sehingga tidak dapat dipastikan apakah pasar menilai akrual diskresioner itu sebagai tindakan optimis manajemen.
The purpose of this research is to investigate whether managers in Indonesia use discretionary accrual credibly, which means the discretionary accrual reported is used to signal private information. Therefore, the research is done by investigate whether a splitter (company that did stock split) reports positive discretionary accrual right before the stock split announcement, where stock split is one signal that corroborate the signal conveyed by discretionary accrual.The result of this research shows that, in average, discretionary accruals reported before the stock split announcement is positive but it still couldn?t be ensured whether managers use accruals credibly. Besides, market reaction to stock split announcement isn?t statistically significant related to discretionary accrual reported befor the announcement. It means it couldn?t be concluded whether market construes the pre-split accrual as a signal of managerial optimism rather than managerial opportunism.