Kehidupan manusia selalu akan mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi adalah wajar, namun perubahan tersebut tentunya tidak akan sama antara wanita dan pria. Bagi wanita perubahan yang mengarah kemunduran disebut dengan masa menopause. Menopause merupakan proses alamiah dimana seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi, artinya kemampuan reproduksinya tidak berfungsi lagi. Pada masa ini akan terjadi perubahan secara fisik, psikologis, dan gangguan seksual. Gejala fisik yang sering dialami isteri adalah tidak teraturnya siklus menstruasi, jantung berdebar-debar, sering pusing, dan lain-lainnya. Sedangkan gejala psikologis yang dirasakan adalah perubahan suasana hati (mood swing) seperti mudah marah, mudah tersinggung dan mengalami gangguan/sulit tidur. Selain itu gangguan yang dialami isteri selama masa menopause aadalah menurunnya gairah seksual yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan psikologis.
Studi mengenai menopause telah banyak dilakukan, akan tetapi belum ada yang melakukan penelitian mengenai menopause diamana subyeknya selain wanita yang mengalami menopause, misalnya suami; padahal dukungan sosial khususnya dari suami dapat membantu wanita dalam mengatasi gejala menopause yang dialami. Seringkali karena ketidaktahuan suami mengenai perubahan yang terjadi pada masa menopause dapat menyebabkan perselisihan dan akan membawa konsekuensi dimana isteri bertambah depresi, mudah tersinggung dan timbul pikiran yang bukan-bukan (cemburu berlebihan). Peranan suami amat penting dalam membantu mengatasi dampak menopause, selain rehabilitasi fisik dan stabilisasi emosional. Pengertian, toleransi dan kasih sayang (tender; loving and care) merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi pemulihan kondisi psikologisnya Dukungan suami merupakan salah satu bentuk dukungan sosial yang menguntungkan bagi penerima dukungan tersebut, seperti memberi rasa aman, kedekatan emosional, meningkatkan kualitas diri dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Bentuk dukungan yang diberikan dapat dikelompokkan menjadi empat macam, yaitu bentu dukungan emosi, bentuk dukungan penghargaan (esteem), bentuk dukungan instrumental, dan bentuk dukungan informasi.
Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana dukungan suami terhadap keadaan isteri yang sedang berada pada masa menopause. Sebelumnya hanya dikatakan bahwa dukungan suami dalam keadaan menopause adalah penting, tetapi bagaimana cara dan bentuk dukungan suami yang diberikan pada isterinya belum ada dilakukan penelitiannya. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuesioner. Awalnya peneliti melakukan elisitasi yang bertujuan untk memperoleh gambaran konkrit tentang bentuk dukungan yang diberikan suami terhadap isteri yang berada pada masa menopause.
Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa ternyata secara umum suami cenderung memberikan keempat bentuk dukungan dengan nilai rata-rata (mean) sebagi berikut; bentuk dukungan emosi (mean = 4.012), dukungan penghargaan lesteem (mean = 4.03), bentuk dukungan instrumental (mean =4.02) dan bentuk dukungan informasi (mean = 3.223). Selain itu diperoleh hasil bahwa hampir semua gejala/perubahan yang dialami isteri selama masa menopause meliputi tiga aspek yaitu gejala/perubahan secara fisik, psikologis dan gangguan seksual yang dipengaruhi oleh faktor fisik dan pikologis isteri. gejala yang sering dialami isteri selama masa menopause adalah mudah lelah/pegal (56.25%; gejala fisik), mudah marah (53.13%;gejala psikologis) dan menurunnya gairah seksual (31.25%; gangguan seksual). Sedangkan gejala yang jarang dialami adalah rasa panas yang secara tiba-tiba pada bagian atas seperti dada, leher dan wajah (hot flashes) (12.5%).
Dengan keterbatasan dari pendekatan kuantitatif dengan kuesioner antara lain pilihan jawaban yang dapat membatasi jawaban dari subyek sehingga hasil yang diperoleh kurang mendalam. Oleh karena itu disarankan bahwa hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data awal untuk dapat lebih memahami bentuk dukungan yang diberikan suami terhadap isteri yang berada pada masa menopause. Dengan demikain diharapkan untuk melakukan penelitian lanjutan agar dapat diperoleh data-data yang lebih akurat perihal topik ini. Penelitian lanjutan dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendapatkan gambaran bentuk dukungan yang lebih mendalam mengenai variabel-variabel bentuk dukungan yang diberikan suami terhadap isteri yang berada pada masa menopause (+ usia 45-55 tahun).