ABSTRAKSetiap anak diharapkan mampu melewati tahapan-tahapan
perkembangan. Pada usia sekolah mereka diharapkan mampu
memahami konsep-konsep dasar tentang berpikir atau secara langsung
berhubungan dengan kemampuan kognitif mereka (Papalia, Olds,
Feldman.2001). Masalah yang sering terjadi adalah kesiapan kognitif
anak dalam memasuki usia sekolah berbeda satu sama lainnya (Hoeman
& Ross, 1982; Piaget & Inhelder, 1975). Kemampuan tersebut di
antaranya adalah kemampuan untuk menentukan harapan mereka.
Harapan dibutuhkan dalam setiap aktivitas sehari-hari dan merupakan
hal utama untuk perkembangan pemahaman tentang probabilitas. Namun
penelitian tentang harapan anak terhadap sesuatu sangat jarang
dilakukan. Penelitian tentang harapan bisa dilakukan dengan
memberikan tugas berupa permainan yang sederhana dan sangat
menarik bagi anak yang berhubungan dengan menang atau, kalah
(Schlottmann and Anderson, 1994). Perbedaan harapan anak juga
mempengaruhi perbedaan prestasi akademis setiap individu (Berns,
1997).
Peneliti tertarik untuk melihat perbedaan level of expectancy anak
usia sekolah. Peneliti ingin melihat apakah ada perbedaan yang signifikan
pada level of expectancy anak usia sekolah dari dua kelompok yang
dibedakan menjadi kelompok yang mendapatkan kesempatan untuk
mencoba (kelompok eksperimen) dan kelompok yang langsung mencoba
permainan tersebut (kelompok kontrol). Untuk tujuan itu dipilihlah 60
subyek penelitian yang dibagi menjadi 2 kelompok. Subyek dipilih dengan
teknik accidental sampling. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
adalah permainan Kecerdasan Otak yang menggambarkan harapan atau
expectancy anak dalam bermain. Dalam permainan ditentukan bahwa
harapan yang baik adalah dapat menyelesaikan permainan dengan
menyisakan 1 kelereng.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode t-test for
independent samples menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam level of expectancy anak usia sekolah. Penelitian menunjukkan
pentingnya pengalaman dalam mencoba sesuatu. Penerapan konkrit dari
hasil penelitian untuk meningkatkan kemampuan anak dalam
menentukan harapan yang berkaitan dengan pengambilan keputusan dan
penyelesaian masalah adalah memberikan kesempatan yang cukup pada
anak (termasuk melakukan simulasi).