UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Dekonstruksi Metodologi Menurut Paul Feyerabend

Akhyar Yusuf; Lorens Bagus, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995)

 Abstrak

Sejak August Comte mengemukakan filsafat positivismenya, maka pandangan positivisme itu mendominasi dunia ilmiah sampai menjelang abad XX. Perkembangan ilmu pengetahuan selanjutnya, menggoyahkan asumsi ontologis, epistemologis, dan aksiologis positivisme yang menganggap alam semesta yang sederhana, mekanis, dan deterministik sebagaimana yang dibayangkan oleh Laplace dan Newton.
Pandangan positivisme ini kemudian mendapat tantangan dari Max Planck (1900) dengan teori kuantumnya dan Einstein dengan relativitasnya. Perkembangan baru dalam fisika mengakibatkan perubahan pandangan dalam epistemologi; terutama penjernihan dalam metodologi. Penjernihan metodologi ini dipelopori oleh Thomas Khun. Di antara para penggagas metodologi dalam ilmu pengetahuan yang paling radikal adalah Paul Feyerabend.
Feyerabend dalam bukunya Against Methode membongkar asumsi-asumsi , positivisme berdasarkan analisis historis dan sosiologis ilmu pengetahuan itu sendiri. Feyerabend melakukan dekonstruksi berupa penyingkapan dan pembongkaran kesalahan pandangan yang mengagungkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam masyarakat modern.
Dekonstruksi metodologi inilah yang kami angkat sebagai topik permasalahan dalam tesis ini. Untuk memahami esensi pemikiran Feyerabend tersebut kami mencoba melakukan interpretasi secara analitis, sintesis dan kritis yang sifatnya dialogis dan dialektik dari berbagai pemikiran di bidang epistemologi.
Metodologi ternyata bukan sekedar teknik untuk menemukan hukum alam yang pada tahap berikutnya dapat digunakan untuk menguasai alam melalui teknologi itu sendiri. Akan tetapi, ilmu pengetahuan dan metode ilmu pengetahuan secara luas dan mendalam saling terkait dengan aspek kehidupan (budaya). Feyerabend menyadarkan kita bahwa ada kaitan erat antara nilai (value) dengan ilmu pengetahuan, baik pada tataran teoretis maupun praktis. Dengan demikian, kita harus pula memikirkan makna ilmu pengetahuan, kedudukan, dan sifat-sifatnya. Hal ini penting agar kita dapat bersikap lebih arif dan bijaksana dalam menyiasati ilmu pengetahuan dan teknologi yang melaju pesat.

 File Digital: 1

Shelf
 T37458-Akhyar Yusuf.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T37458
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ix, 271 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T37458 15-25-69320190 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20251116
Cover