UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Partikel PWA dalam Bahasa Jawa Kuna

Dwi Puspitorini; Harimurti Kridalaksana, 1939-, supervisor; Keraf, Gorys, examiner; Sri Sukesi Adiwimarta, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997)

 Abstrak

Telaah linguistis terhadap Bahasa Jawa Kuna masih belum banyak dilakukan. Oleh sebab itu, tesis ini mengambil partikel pwa dalam bahasa Jawa Kuna sebagai topik penelitian. Partikel pwa disorot melalui tiga hal berikut ini. (a) Fungsi gramatikal partikel pwa. Telaah ini meliputi analisis intrakalimat dan analisis ekstrakalimat; (b) Hubungan semantis antarklausa dalam kalimat pwa; dan (c) Partikel pwa dalam kaitannya dengan partikel sejenis. Secara umum, penelitian ini dilaksanakan untuk mendapat deskripsi tentang partikel pwa dalam bahasa Jawa Kuna melalui analisis sintaktis dan semantis. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (a) mengungkapkan fungsi gramatikal partikel pwa; (b) mengungkapkan jenis-jenis hubungan makna antarklausa dalam kalimat pwa; (c) membandingkan antara partikel pwa dan to dan mengungkapkan fungsi gramatikal partikel majemuk to pwa, pwa ya, dan pwa ya ta. Secara struktural, partikel pwa hadir pada satu konstruksi berupa sebuah klausa. Jangkauan partikel ini hanya satu klausa. Dengan menggunakan pola A pwa-R untuk menggambarkan struktur klausa pwa, partikel pwa merupakan pewatas dari dua konstituen yang berbeda secara fungsional. Partikel pwa menandai elemen kalimat yang dianggap penting atau yang menjadi fokus. Elemen ini terletak di awal kalimat dan biasanya merupakan informasi baru. Jadi pwa mewatasi informasi lama dari informasi barn. Dengan menggunakan pola A-pwa-B, maka A merupakan informasi barn, sedangkan B merupakan informasi lama. Hubungan makna antarklausa dalam kalimat pwa bisa berupa hubungan waktu berurutan dan bersamaan, dan hubungan sebab-akibat. Secara intrakalimat, persamaan antara partikel pwa dan ta (5.2.1) terletak pada jangkauannya yang berupa satu klausa. Keduanya mewatasi dua konstituen yang berbeda secara fungsional. Dilihat dari segi fungsi komunikatifnya, keduanya merupakan penanda Fokus. Fokus biasanya berupa informasi baru. Perbedaan antara pwa dan ta tampak pada urutan dua klausa yang menyatakan hubungan makna. Partikel majemuk ta pwa hadir dalam klausa berpola A-ta pwa-B yang didominasi dengan posisi A berupa P verba berafiks arealis, terutama yang membawa amanat perintah. Partikel pwa ya memiliki fungsi yang sama dengan partikel pwa jika hadir dalam klausa berpola A-pwa-B. Partikel majemuk ini dapat mengikuti konstituen yang menyatakan keterangan waktu. Konstituen ini mengawali klausa ta. Partikel pwa ya ta mempunyai fungsi gramatikal yang sama jika hadir dalam klausa berpola A-pwa ya ta-B.

 File Digital: 1

Shelf
 T37425-Dwi Puspitorini.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tesis Membership
No. Panggil : T37425
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : ix, 102 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T37425 15-20-641733580 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20250703
Cover