Koordinasi yang tidak baik antara pemilik proyek dengan para kontraktor yang terlibat dalam pelaksanaan proyek konstruksi dengan bentuk multi kontrak, dapat mengakibatkan terjadi keterlambatan penyelesaian proyek secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor risiko utama dalam koordinasi bentuk multi kontrak yang berpengaruh terhadap kinerja waktu. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan suvei pada beberapa proyek konstruksi yang menggunakan bentuk multi kontrak, pada salah satu perusahaan minyak dan gas bumi di Indonesia. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Kruskal-Wallis H, analisa risiko kualitatif, dan analisa level risiko. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat sembilan faktor risiko utama dalam koordinasi bentuk multi kontrak yang berpengaruh terhadap kinerja waktu.
Bad coordination within owner and contractors in construction project execution using multi-prime contracts can affect delay. This research aimed to identify high risk factors in coordination of multi-prime contracts that influence time performance. This research is conducted by surveying to construction projects using multi-prime contracts in one of oil and gas company in Indonesia. Data analysis is processed by Kruskal-Wallis H test, qualitative risk analysis, and risk level analysis. This research concludes that there are nine high risk factors in coordination of multi-prime contracts that influence time performa.