Minyak nabali memiliki potensi sebagai bahan dasar minyak lumas yang dapat menggantikan peranan minyak mineral yang semakin lama makin berkurang jumlah bahan bakunya. Suatu minyak dapat dijadikan minyak lumas bi1a memiliki
sifat-sifat fisika, kimia dan mekanis yang sesuai. Anahsis terhadap sifat-sifat minyak biji kepoh menunjukkan bahwa minyak ini memiliki potensi sebagai bahan dasar minyak lumas. Untuk menguji performa ketahanan keausan suatu minyak dapat menggunakan metode four hall wear test, yaitu salah satu metode untuk mengetahui performa minyak lumas dalam mengurangi keausan. Untuk menjelaskan seberapa baik minyak biji kepoh dalam mengurangi kausan. Untuk menjelaskan seberapa baik minyak biji kepoh dalam mengurangi friksi maka sebagai pembanding digunakan minyak mineral HVI 60 dan minyak jarak. Hasil uji keausan denpan metode four ball wear test terhadap minyak biji kepoh, minyak minera1 HVI 60 dan minyak jarak menunjukkan bahwa minyak biji kepoh lebih baik dalam mengurangi keausan dibandingkan kedua minyak pembanding tersebut pada beban II kg, 25 kg dan 46 kg. Penambahan aditif antiwear ZnDTP ke dalam minyak lumas sebanyak 2 % berat dapat meningkatkan ketahanan keausan minyak lumas. Efektivitas tertinggi dari penambahan ZnDTP dimiliki minyak mineral diikuti minyak jarak dan terakhir minyak biji kepoh. Efektivhas aditif ZnDTP meningkat seiring dengan beban pengujian yang meningkat pula, ditandai dengan pengurangan jumlah keausan yang bertambah besar