Naskah ini berisi teks Ketonggeng Kanthi Babaksalu, konon ditulis oleh Rahadyan Atma Subekti pada tanggal 17 Oktober 1788. Tarikh ini terkesan terlalu awal. Mungkin judul yang lain untuk karya yang sama adalah Serat Dewi Maleka. Tersebutlah Ketonggeng bermain tebak-tebakan dengan temannya yang bernama Babak Salu tentang udan arum dan udan mas. Si Babak Salu senang udan emas dan si Ketonggeng memilih udan arum. Di negara Ngerum, raja Maha Prabu Alam-abar mempunyai seorang putri bernama Maleka Dewi, yang terkenal cantik, taat beribadah, sabar, dan berilmu. Setelah kematian ayahnya, putri tersebut menjadi raja, dan semakin terkenal berbakti, cantik, ramah, dan sabar. Diceriterakan Ngabdulngalim dari Mesir, bagus, muda, tamat kependetaannya, kuat tapanya, sabar, mendengar berita tentang sang Nata Dewi, segera pergi ke negara Ngerum. Sampai di Ngerum langsung menghadap. Patih menanyakan siapa dan dari mana asalnya, serta apa tujuannya. Singkatnya Ngabdulngalim menjadi raja di Ngerum dan beristri Maleka Dewi. Daftar pupuh: (1) kinanthi; (2) mijil; (3) asmarandana; (4) pangkur; (5) pucung; (6) sinom. Bandingkan dengan FSUI/CL.96b, yang merupakan alih aksara naskah ini.