Negara kita Indonesia dengan tingkat perekonomian cukup bagus serta pertumbuhan yang konsisten telah mampu mengembangkan sektor pasar modal sedemikian rupa sehingga berhasil menampilkan 237 perusahaan publik dengan nilai kapitalisasi pasar lebih dari 187 milyar Rupiah pada akhir April 1996. Sebagai salah satu lembaga penunjang pasar modal, Kustodian memiliki peranan penting atas kemajuan pasar modal dimana lembaga ini bertugas sebagai pelindung harta investor, menyelesaikan transaksi jual beli surat berharga di pasar modal, mengurusi hak-hak yang melekat pada harta investor dan lain-lain. Custodial Services Department Bank X yang berkedudukan di Jakarta dipilih sebagai obyek penulisan karena lembaga ini merupakan lembaga kustodian yang pertama didirikan di Indonesia, mempunyai reputasi perbankan yang baik dan keunikan fungsi Internal Control beserta program-program Internal Audit-nya yang juga ditujukan bagi penjagaan mutu atau kualitas pelayanan. Sebagai salah satu bagian yang integral dari Internal Control, Internal Auditing yang dilaksanakan di Custodial Services Department Bank X tidak saja ditujukan bagi pemenuhan pemeriksaan akuntansi melainkan juga ditujukan bagi pemeliharaan dan bahkan peningkatan kualitas departemen. Internal Auditing pada Custodial Services Department Bank X meliputi semua aspek dan kegiatan operasional yang dilakukan di departemen tersebut yang meliputi kegiatan Settlement (penyelesaian transaksi), Registrasi (pengurusan pencatatan kepemilikan surat berharga) , Corporate Action (pengurusan hak-hak yang melekat pada harta yang berupa surat berharga investor), Billing (penagihan biaya penyimpanan surat berharga beserta pengurusan-pengurusan terkait yang dibebankan kepada investor), Client Services (hubungan pelayanan nasabah) dan lain-lain. Dari beberapa jenis Auditing yang ada, tekanan dan porsi utama kegiatan Internal Auditing Custodial Services Department Bank X adalah pada Operational/Performance Audit. Namun Financial Audit tetap diselenggarakan walaupun dengan porsi yang lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kegiatan departemen ini mayoritas terletak pada rutinitas operasional dimana aspek finansial hanyalah merupakan faktor pendukung.