Berangkat dari pernyataan bahwa "nilai suatu saham dilihat sebagai petunjuk nilai perusahaan", dapat disimpulkan bahwa nilai saham dipengaruhi oleh nilai perusahaan, yang kemudian pada akhirnya juga dipengaruhi oleh performance perusahaan tersebut. Dengan demikian performance perusahaan seharusnya dapat dijadikan petunjuk untuk melakukan investasi dalam saham yang tepat di Pasar Modal. Umumnya yang dijadikan .ukuran performance• perusahaan oleh calon investor adalah Earnings per Share, Return on Investment, dan berbagai perangkat analisa lain yang umumnya menggunakan earnings sebagai dasar perhitungannya. Earnings sendiri mengandung berbagai kelemahan untuk dapat dijadikan sebagai alat analisa. Oleh karenanya penulis mencoba menggunakan pendekatan lain untuk menilai performance perusahaan, yakni Shareholder Value Approach. Untuk itu selain studi pustaka , penulis juga melakukan penelitian terhadap 18 perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta. Penulis membandingkan secara statistis nilai saham perusahaan dengan performance perusahaan yang dinilai dengan Shareholder Value Approach, untuk periode tertentu (antara 3 - 5 tahun). Kemudian dari data 18 perusahaan sampel tersebut dilakukan pendugaan kondisi pasar. Dari hasil analisa didapatkan 55,56% perusahaan sampel harga sahamnya berbanding lurus dengan performancenya, dan 28,24% perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh perubahan dalam performance perusahaan. Pendugaan terhadap pasar dengan tingkat keyakinan 99% menunjukkan maksimal 78% dari seluruh perusahaan di BEJ harga sahamnya berbanding lurus dengan performancenya, dan pengujian dengan tingkat keyakinan 98% menunjukkan angka maksimal 76%. Sementara pengujian koefisien determinasi pasar menunjukkan dengan tingkat keyakinan 99%, 44% perubahan dalam harga saham dapat dijelaskan oleh perubahan dalam performance perusahaan. Pengujian dengan tingkat keyakinan 98% menunjukkan angka 42%. Dari hasil uji koefisien determinasi terlihat bahwa walaupun performance perusahaan dapat menjOaskan sebagian perubahan dalam harga saham, tetapi pengaruhnya tidak ,dominan, Antara 56% - 58% perubahan dalam harga saham dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dicakup dalam skripsi ini. Dengan demikian nilai perusahaan , yang merupakan cerminan performance perusahaan, tidak dapat dijadikan satu-satunya alat untuk memprediksi trend harga saham. Seorang investor perlu juga memperhitungkan faktor-faktor lain baik intern (keadaan keuangan, rencana pengembangan skala operasi, kinerja, dan lain-lain) maupun ekstern (prospek perekonomian nasional, tingkat persaingan dengan perusahaan sejenis, ekspektasi dan tingkat optimisme investor, dan lain-lain).