Leucaena leucocephala atau lebih dlkenal dengan nama lamtorogung
adalah salah satu tumbuhan yang tergolong perdu atau pohon kecil, tumbuh
secara liar atau ditanam oleh penduduk terutama penduduk di pulau Jawa.
Di dalam dunia obat-obatan secara tradisional, biji lamtorogung dlketahul
berkhasiat untuk obat kencing manis, obat cacing, obat busung air, peluruh
air seni, pelembut kulit dan kontraseptik. Penelitian yang dilakukan bertujuan
untuk mengisolasi senyawa glikosida dan menentukan struktur molekul
senyawa tersebut. Penentuan struktur molekul dilakukan dengan analisis
Infra Red dan LC-MS. Metode yang digunakan iaiah melakukan maserasi
dengan metanol kemudian mengekstraksi dengan petroleum eter dan
butanol, setelah itu dilakukan proses pengendapan dengan menggunakan
dietlleter. Dari data FTIR disimpulkan bahwa senyawa tersebut mengandung
gugus fungsi ; -OH, -CH, -C-0 dan -C=0 yang terkonyugasi dengan -C=C.
Pada data spektrum massa sampel yang diperoleh terlihat bahwa terjadi tiga
buah peak yang memberikan makna signifikan, yaitu: 389, 535, dan
681 m/z. Peak 681 m/z memberikan Informasi bahwa total massa senyawa
adalah 681, peak 389 merupakan peak yang diperoleh dari fragmen aglikon,
sedangkan peak 535 berasal dari proses fragmen dua buah gula.
Peak 389 m/z yang diperoleh mirip dengan peak gitoxigenin pada digitalln,
sehingga diperklrakan bahwa aglikon dari senyawa yang telah diisolasi adalah gitoxigenin. Dua buah gula yang terdapat pada senyawa dari sampel
yang telah diisolasi diperkirakan merupakan dua buah gula yang sama
karena memlliki massa fragmen yang senllai, yaitu 146. Jika dlcocokkan
dengan gula dari digitalin, maka terlihat sellsih sebesar: 160 - 146 = 14.
Selisih angka in! diperkirakan bahwa gugus -OCH3 gula tengah pada
j
digitalin diganti menjadi gugus -OH sehingga gula yang diperkirakan ada
pada senyawa dari sampel yang telah diisolasi adalah dua buah gula
D-digitoksosa