Musik tidak memiliki aspek yang memungkinkannya mengekspresikan suatu makna secara eksplisit. Makna hanya dapat kita dekati dengan bahasa yang memiliki fungsi semantik dan dibentuk oleh kata-kata sebagai unsurnya. Adapun musik, tidak memiliki fungsi semantik layaknya bahasa, namun memiliki kedalaman yang melampaui nalar. Oleh karena itu, kedalaman musik tak bisa didekati dengan kegiatan memaknai. Meskipun demikian, kedalaman ini memiliki efek tertentu yang menyebabkan adanya perasaan tertentu pada pendengarnya. Kedalaman dari musik dapat kita dekati melalui intimasi, dan bukan penafsiran maupun penilaian. Pada musik, intimasi dapat berupa emosi, yang merupakan efek nyata yang timbul karena mendengarkan musik.
Music has no aspect that make it possibles to express meaning explicitly. We can only approach meaning by language which has semantic function and is constructed by words as its elements. Music is not language, therefore, has no semantic function, but it has profundity that beyond the reason. Thereby, musical profundity can_t be approached by interpreting act. Nevertheless, its profundity has effect that cause certain emotion on its listener. Musical profundity can be approached by intimations, not by interpretation nor evaluation. Intimations on music can be found as emotion which is a real effect emerges when we are hearing music