Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah memusatkan perhatian pada sebuah karya Ishida Eiichiro (1903-1968) yang berjudul Nihon Bunka Ron 'Argumentasi Kebudayaan Jepang' dan sekaligus penulis jadikan sebagai sumber utama topik pembahasan skripsi ini. Di dalam karyanya tersebut, ia membahas tentang ciri-ciri kebudayaan Jepang khususnya mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan asal mula kebudayaan dan bangsa Jepang. Sebagai seorang antropolog budaya, Ishida mengemukakan bahwa orang Jepang telah hidup di kepulauan Jepang sejak sekitar jaman Yayoi (abad 3SM-abad 3M) dan mereka merupakan nenek moyang orang Jepang orang Jepang yang menciptakan budaya kehidupan orang Jepang sekarang ini. Adapun manusia jaman Yayoi ini memiliki tiga ciri khas. Pertama adalah merupakan suku bangsa yang membudidayakan padi atau bangsa tani. Kedua, mereka yang berbicara bahasa Jepang dan yang ketiga, mereka yang melakukan cara hidup seperti sekarang ini. Dengan tiga alasan ini, Ishida membuat suatu hipotesa bahwa kebudayaan dan kehidupan orang Jepang di kepulauan Jepang dibentuk oleh orang-orang di jaman Yayoi. Istilah Yayoi ini, diambil dari gerabah yang ditemukan dari timbunan kulit-kulit kerang di kota Yayoi bilangan Bunkyoku, Tokyo pada tahun 1884 (Meiji 17). Dalam menyimpulkan hipotesa-hipotesanya ia banyak menggunakan bahan acuan yang berasal dari ilmu-ilmu arkeologi, etnologi, folkor, lingguistik dan lain-lain. Dari salah satu hipotesanya yang dilihat dari sudut antropologi budaya, ia mengemukakan bahwa kebudayaan Jepang memiliki ciri khas asli Jepang yang berkesinambungan.