ABSTRAKMalayan Union merupakan suatu kebijaksanaan pemerintah kolonial Inggris di Tanah Melayu sesudah berakhirnya Perang Dunia II yang didasarkan kepada kepentingan-kepentingan yang sangat besar dalam bidang ekonomi dan politik. Pelaksanaan gagasan tersebut telah mendapat tantangan dan aksi-aksi protes seluruh orang-orang Melayu. Penentangan inilah yang telah memunculkan beberapa golongan yang berjuang dengan 'cara' tersendiri. Diantaranya adalah golongan sastrawan nasionalis dan para 'penulis pinggir' yang memperjuangkan nasib dan masa depan negaranya dengan menggunakan pena-pena dan tinta yang dipersembahkan dalam bentuk kuntum-kuntum puisi yang membakar semangat orang-orang Melayu.
Puisi-puisi nasionalisme dan patriotisme tersebut telah dimuatkan di dalam media-media massa Melayu yang dikoordinasi oleh golongan mereka sehingga menjadi senja_ta yang efektif untuk membakar semangat nasionalisme orang-orang Melayu, membangunkan mereka dari 'ranjang' kolonialisme. Lewat puisi-puisi tersebut juga golongan ini 'menentang' pemerintahan kolonial Inggris, mengkritik kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka yang menyebabkan Terjadinya kepincangan-kepincangan pada orang-orang Melayu.
Penulisan skripsi ini didasarkan kepada penelitian dan studi keperpustakaan serta wawancara baik wawancara langsung maupun rekaman wawancara oleh Bagian Sejarah Lisan Arkib Negara Malaysia.