Tesis ini membandingkan penerjemahan Hamlet oleh Trisno Sumardjo dan W. S. Rendra dengan menggunakan pendekatan tekstual. Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana Sumardjo dan Rendra yang berasal dari negara pascakolonial berinteraksi dengan Shakespeare yang dari negara imperial. Karakteristik intertekstualitas teks memungkinkan penulis memahami dan menjelaskan kedua teks terjemahan dengan bantuan teks lain yang berkaitan. Dengan pengangkatan kembali dua konteks-situasi penerjemahan yang berbeda, dan melihat bagaimana dua konteks-situasi yang berbeda tersebut memberikan bentukan yang berbeda kepada kedua teks terjemahan, penulis menyimpulkan perbedaan perlakuan Sumardjo dan Rendra terhadap Shakespeare.
This thesis compares Trisno Sumardjo and W. S. Rendra?s translation of Hamlet by applying textual approach. The goal is to understand how Sumardjo and Rendra, who are from a post-colonial country, interact with Shakespeare, who is from an imperial country. The intertextuality of a text enables the author to fathom and elucidate both translated texts with the help of other related texts. By reviving the context-situations of both translation processes, and observing how those context-situations imprint different shapes upon both translated texts, the author concludes the differences of Sumardjo and Rendra?s treatment of Shakespeare.