Semakin menipisnya cadangan minyak bumi Indonesia karena bertambah sulitnya penemuan ladang-ladang minyak yang baru dalam beberapa tahun terakhir ini, mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencari sumber energi input untuk menghasilkan energi listrik. Diantaranya sumber-sumber energi input tersebut, batubara merupakan salah satu pilihan sumber energi yang sangat menguntungkan bagi Indonesia mengingat ketersediaannya cukup besar. Pemakaian potensi sumber energi primer seperti batubara sangat penting untuk mengurangi ketergantungan suplai listrik dari pembangkit listrik yang menggunakan Bahan Bakar Minyak. Penelitian ini mengestimasi permintaan pembangkit listrik untuk batubara. Fungsi permintaan pasar terhadap batubara merupakan gabungan dari fungsi permintaan individu-individu untuk komoditi batubara sebagai konsumen yang permintaannya dipegaruhi oleh harga batubara itu sendiri, ratio harga batubara terhadap hrga bahan bakar high speed diesel dan permintaan batubara pada periode sebelumnya. Melalui pendekatan Regresi Linear Berganda permintaan batubara pada sektor industri pembangkit listrik di Indonesia menggunakan data kurun waktu tahun 1977 sampai dengan tahun 2007. Dari hasil estimasi regresi dapat diketahui bahwa permintaan batubara dipengaruhi oleh harga riil batubara, ratio harga batubara terhadap harga bahan bakar high speed diesel, serta permintaan batubara periode sebelumnya. Artinya pemakaian batubara sebagai energy input untuk pembangkit listrik dapat dijadikan komoditas subtitusinya.
Dapat pula dikatakan bahwa penggunaan potensi batubara sebagai sumber energi terbesar di Indonesia masih belum dimanfaatkan secara optimal di wilayah domestik.