PT. Indosat awalnya bergerak sebagai penyelenggara telekomunikasi internasional (SLI) dengan hak eskslusif (monopoli). Sejalan dengan proses deregulasi sektor industri telekomunikasi, menyebabkan PT. Indosat haruslah membuat diversifikasi sumber-sumber pendapatannya. Diversifikasi dilakukan dengan mendirikan anak perusahaan baru yaitu PT. lndosat Multi Media Mobile (IM3), kemudian dengan mengakusisi PT. Satelindo yang notabene (pada saat itu) adalah juga kompetitor dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi internasional.
Sejalan dengan bergabungnya PT. IM3 dan PT. Satelindo ke dalam Indosat Group terlihat bahwa banyak aspek di dalam perusahaan-perusahaan tersebut yang dapat disinergikan, sehingga pihak manajemen PT. Indosat memutuskan untuk melakukan langkah strategis yaitu dengan melakukan merger vertikal antara PT. Indosat, PT. Satelindo,dan PT. Indosat Multimedia Mobile (IM3).
Proses merger Indosat - Satelindo - IM3 bukanlah proses yang mudah mengingat perbedaan latar belakang masing masing perusahaan yang membentuk perbedaan dalam culture perusahaan dan tentunya value dalam individu-individu di perusahan tersebut.
Proses merger ini akan menimbulkan banyak ketidakpastian dan perubahan yang dapat berdampak terhadap perubahan kepuasan kerja karyawan, oleh karena itu proses pengkomunikasi merger merupakan bagian yang vital dari proses merger itu sendiri. Penulis merasa perlu untuk menganalisis mengenai pengaruh pengkomunikasian merger yang telah dilakukan perusahaan terhadap kepuasan kerja karyawan (Studi kasus merger vertikal Indosat - Satelindo - IM3).
Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan melalui survey yang dilakukan kepada lebih 100 responden,data sekunder diperoleh melalui studi literatur (telaah kepustakaan), dan data-data yang didapatkan dari PT. Indosat.
Metode pengumpulan data adalah adalah survey sikap (attitude survey) untuk mengukur masing-masing aspek SDM dengan menggunakan pertanyaan pertanyaan yang relevan. Analisis yang dilakukan penulis yaitu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil analisis terutama untuk mencari pengaruh merger terhadap perubahan kepuasan kerja sebelum dan sesudah merger, mempelajari apakah faktor latar belakang karyawan mempengaruhi kepuasan kerja, mempelajari efektifitas komunikasi merger yang telah dilakukan perusahaan, dan apakah faktor komunikasi merger mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sesudah merger.