Ukuran kinerja operasional sebuah cabang biasanya menggunakan pendekatan finansial dan diukur menggunakan rasio-rasio akuntansi dan keuangan seperti Return On Assets (ROA), Return On Investment (ROI) dan lainnya. Rasio-rasio ini menghasilkan informasi yang penting mengenai kinerja keuangan cabang jika dibandingkan dengan periode sebelumnya dan jika dibandingkan (benchmark) dengan cabang lain. Namun disamping itu manajemen perlu mengidentifikasi dan mengembangkan metode perbaikan (improvement method) untuk meningkatkan produktifitas operasional cabangnya. Untuk tujuan ini diperlukan suatu alat bantu manajemen dalam mengevaluasi/mengukur kinerja operasional atau produktifitas cabang. Alat ini berfungsi sebagai pelengkap darl rasio-rasio akuntansi dan keuangan yang ada. Hal ini dimaksudkan agar manajemen bisa memperoleh gambaran lebih lengkap dan komprehensif mengenai kinerja operasional atau produktifitas organisasinya.
Data Envelopment Analysis (DEA) adalah suatu teknik pemrograman linier/matematis yang digunakan menghitung rasio komparatif dari output per input dari setiap unit produksi yang kemudian disebut sebagai nilai efisiensi relatif Nilai efisiensi relatif tersebut berupa nilai antara 0 sampai 1 atau 0% sampai 100%. Suatu unit produksi yang nilai efisiensi relatifnya kurang dari satu, bisa dikatakan unit produksi tersebut relatif inefisien dibanding unit produksi lainnya. Kemampuan DEA dalam mengukur efisiensi relatif ini kemudian dikembangkan untuk mengevaluasi/mengukur kinerja operasional atau produktifitas suatu unit produksi dalam satu lingkungan (himpunan/sampel dalam model DEA).
Penelitian pada karya akhir ini adalah mencoba menerapkan DEA sebagai alat bantu manajemen dalam mengevaluasi/mengukur kinerja operasional atau produktifitas cabang-cabang bank di Indonesia. Bank yang dijadikan sampel pada penelitian ini adalah Bank ABC dan cabang-cabang yang akan diukur kinerjanya adalah cabang-cabang Bank ABC yang berada di Jakarta dan sekitarnya (Kantor Wilayah 10). Pemilihan Bank ABC ini dikarenakan bank ini merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia.
Hasil yang diperoleh walau perlu dikembangkan lebih lanjut adalah dapat digunakannya metode DEA ini dalam mengukur kinerja produktifitas operasional cabang-cabang Bank ABC. Penggunaan variabel non keuangan dalam model DEA, melengkapi analisa manajemen terhadap cabang-cabangnya disamping analisa hasil metode pengukuran kinerja yang ada dimana menekankan pada aspek keuangan. Penggunaan secara bersama metode ini akan lebih berdaya guna dan dapat dilakukanya analisa lebih komprehensif terhadap pengukuran kinerja cabang-cabang Bank ABC maupun bank-bank Iain di Indonesia.